Menyedihkan sekali menjadi orang yang tidak pernah dianggap ada. Tiap kata yang keluar dari mulut seperti kicau burung yang tertelan kebisingan kota. Aku seperti sampah yang teronggok di pinggir jalan. Tapi bahkan seonggok sampah pun pernah bermimpi menjadi berlian.
…
Dan sekarang aku bukan hanya berlian, aku adalah penciptanya, Tuhan. Jam warisan ayahku telah mengubah semuanya. Tiap jam 7 pagi jam itu akan berhenti berdetak, dan begitu juga seluruh dunia berhenti berputar. Aku bisa mengatur dunia seperti yang kumau. Ketika semua sudah menjadi seperti yang kuinginkan, kunyalakan jam itu. Dunia pun kembali berputar seolah tidak terjadi apa pun. Akulah Tuhan tiap jam 7 pagi.
…
Di dunia ini tidak ada satu pun yang gratis. Begitu pula ada harga yang harus kubayar untuk menjadi Tuhan. Di sini aku terbaring meregang nyawa. Tiap detik kenikmatan yang kurasakan dengan menjadi Tuhan, kubayar dengan tiap detik umurku di dunia. Apakah aku menyesal? Tidak. Aku memilih menjadi sesuatu walau hanya sesaat dibanding berpuluh-puluh tahun menjadi sampah yang teronggok di pinggir jalan. Itulah aku manusia bodoh yang bangga menjadi bodoh.
Angeeeeeell! Baguuuss! Suka idenya! Trendi deh, setrendi bando super gede yang nemplok di kepala AGJ jaman sekarang hahahaha.. (perumpamaan yang jelek)
klo ini jam ajaib yah..klo berhenti dunia juga berhenti berdetak dan intinya dia gak mau jadi Tuhan ya..
bagus kok..coba lebih panjang lagi..^_^.