Teman-teman apa kalian pernah mendengar mitos yang menceritakan bahwa kelinci adalah jelmaan penyihir? Apa kalian percaya? Ssttt… aku punya cerita yang mengungkap rahasia itu lho. Cerita ini aku baca dari surat peninggalan kakek buyut dari kakek buyutnya kakek ayahku. Kalian mau tahu ceritanya? Aku bacakan suratnya ya!
…
Pada jaman dahulu, hiduplah Tuan Kelinci Hitam yang sangat disegani. Semua manusia segan padanya. Kenapa demikian? Tuan Kelinci Hitam dikenal sebagai jelmaan penyihir yang sangat sakti. Banyak sekali manusia yang datang dan berhasil terpecahkan masalahnya. Tuan Kelinci Hitam memberikan ramuan, mantra maupun benda sakti kepada para pelanggannya.
…
Kenapa aku bisa tahu cerita ini? Aku adalah anak dari pelayan Tuan Kelinci Hitam. Aku dan ayahku tinggal di rumah Tuan Kelinci Hitam. Walaupun begitu aku takut sekali pada Tuan Kelinci Hitam dan tidak pernah bertemu langsung dengannya. Ayah pun tidak pernah mengijinkanku masuk ke kamar Tuan Kelinci Hitam.
…
Suatu hari datanglah seorang gadis yang sangat manis. Ia menangis dan terus menangis. Tentu saja ia ingin bertemu dengan Tuan Kelinci Hitam. Tapi sayang hari ini adalah hari Senin. Tuan Kelinci Hitam libur di hari Senin. Tangisan gadis itu makin kencang. Ia bercerita padaku bahwa ia akan ikut lomba nyanyi sore ini. Tapi ketika tadi berlatih di atas panggung, ia tidak sanggup bernyanyi karena tegang dan demam panggung. Padahal gadis itu sangat membutuhkan hadiah lomba untuk biaya berobat adiknya. Duh, aku tidak tega melihatnya.
…
Gadis itu benar-benar manis. Aku ingin sekali jadi sahabatnya. Mungkin kalau aku bisa menolongnya bertemu Tuan Kelinci Hitam, ia mau berteman denganku. Keinginanku begitu kuat. Aku memutuskan akan menemui Tuan Kelinci Hitam dan memohon padanya.
…
Untuk pertama kalinya aku mendekati pintu kamar Tuan Kelinci Hitam. Aku mengetuk pintu itu sekali, dua kali, tiga kali tetap tidak ada jawaban. Bagaimana ini? Aku pun mengambil keputusan yang sangat berani dan tidak terbayangkan sebelumnya. Aku meraih pegangan pintu dan membuka pintu itu perlahan. Yes, pintu itu tidak dikunci. Aku masuk perlahan-lahan, dan melihat Tuan Kelinci Hitam sedang mengunyah wortel.
…
Aku segera meminta maaf kepada Tuan Kelinci Hitam atas kelancanganku. Tapi aneh, Tuan Kelinci Hitam seakan tidak mendengarku, dan terus makan. Aku mencoba meminta maaf sekali lagi, tapi tetap tidak ada reaksi. Aku berjalan mendekat. Ia melompat dengan tiba-tiba. Aku hampir menjerit kaget. Tapi ternyata Tuan Kelinci Hitam hanya melompat-lompat berkeliling ruangan. Ia mengendus-endus dan mengambil wortel baru dari piring besarnya. Aneh sekali. Inikah Tuan Kelinci Hitam yang ditakuti orang? Rasa penasaran yang kuat membuat keberanianku muncul. Aku mendekati Tuan Kelinci Hitam yang sedang makan dan menyentuhnya. Ia diam saja dan terus makan. Aku pun mulai mengelus-elusnya dan mengangkat tubuhnya. Kelinci hitam ini benar-benar kelinci biasa. Lalu di mana Tuan Kelinci Hitam yang sakti?
…
Aku mengamati kamar itu. Tidak ada yang aneh. Aku melihat sebuah pintu di sudut kamar. Kubuka pintu itu perlahan. Ternyata pintu itu membawaku ke ruangan yang biasa digunakan Tuan Kelinci Hitam menemui pelanggannya. Tidak ada orang di situ. Entah dari mana aku mendapat semua keberanian ini, tapi aku berani mengamati dan meneliti ruangan itu. Aku mengamati kursi besar dan tinggi di mana Tuan Kelinci Hitam biasa duduk. Betapa terkejutnya aku ketika menemukan pintu di bawah kursi besar dan tinggi itu. Aku membukanya. Wow, ternyata lantai bagian bawah kursi itu berlubang. Tampak ada tangga yang menuju ruangan rahasia di bawah lantai. Dari dalam ruang rahasia sayup-sayup aku mendengar suara Tuan Kelinci Hitam. Ah, jadi Tuan Kelinci Hitam yang asli ada di situ. Dengan nekad, aku mengendap-endap menuruni anak tangga satu persatu.
…
Sampai di bawah tangah, aku melihat ruangan yang penuh benda-benda, ramuan dan buku kuno. Aku pun melihat sesosok orang yang berdiri membelakangiku. Aneh sekali suaranya sama persis dengan Tuan Kelinci Hitam. Sosoknya pun sangat aku kenal. Pakaiannya juga sangat aku kenal. Tampaknya orang itu menyadari kehadiranku dan menoleh. Betapa kagetnya aku, orang itu adalah ayahku. Ayah juga sangat terkejut melihatku. Ada apa ini?
…
Ya ampun, jadi selama ini Tuan Kelinci Hitam itu tidak ada. Itu hanyalah tokoh buatan ayahku. Ayah adalah Tuan Kelinci Hitam yang sebenarnya. Itu artinya ayah adalah seorang penipu. Bagaimana dengan orang-orang yang sangat percaya pada kekuatan ajaib Tuan Kelinci Hitam? Bagaimana nasib mereka yang selalu mengandalkan pertolongan Tuan Kelinci Hitam? Bisa-bisanya ayah menggunakan cara yang tidak halal ini untuk menghidupi dirinya dan diriku. Bayangan ayah yang sempurna di mataku rusak sudah. Aku berlari keluar dari ruang bawah itu. Aku pun terus berlari keluar dari ruang Tuan Kelinci Hitam dan keluar dari rumah. Ayah mengejar-ngejar dan memanggil namaku, tapi aku tidak memperdulikannya.
…
Hari sudah malam, tapi aku tidak ingin pulang ke rumah. Aku duduk diam di bawah pohon. Tiba-tiba aku melihat gadis yang tadi siang aku jumpai di rumah. Gadis itu juga melihatku. Ia melambaikan tangannya dengan riang, dan menghampiriku.
…
Tidak kusangka ia mengucapkan terimakasih kepadaku. Rupanya siang itu ia berhasil menemui Tuan Kelinci Hitam. Tuan Kelinci Hitam memberikan kalung ajaib yang membuatnya bisa bernyanyi dan akhirnya ia menang. Walau aku tahu Tuan Kelinci Hitam hanyalah kelinci biasa, dan ayahku termasuk kalung itu tidak punya kekuatan ajaib apa pun, aku turut senang untuknya.
…
Sesudah kepergian gadis itu, aku termenung di bawah pohon cukup lama. Aku memikirkan semua yang terjadi. Walau ayahku seorang penipu, tapi ia tidak merugikan orang lain. Selain itu juga tidak ada orang yang merasa dirugikan. Nyatanya gadis itu jadi gembira dan bisa berhasil menang karena ayah. Tanpa kusadari aku melangkahkan kaki pulang ke rumah.
…
Sesampainya di rumah ayah langsung memelukku. Kami berbincang-bincang lama sekali. Walau tetap menganggap pekerjaan ayah itu salah, aku tidak lagi menyalahkan ayah. Perasaan marah, dan kecewaku hilanglah sudah. Tidak kusangka ayah pun telah membuat suatu keputusan besar. Malam itu juga kami akan pindah ke kota lain dan memulai usaha lain yang halal dari awal. Tentu saja Tuan Kelinci Hitam ikut bersama kami.
…
Di dalam perjalanan, aku pun memuaskan rasa penasaranku. Aku bertanya bagaimana ayah bisa membuat gadis itu menang. Lalu apa sebenarnya rahasia ayah sehingga pelanggan-pelanggan Tuan Kelinci Hitam bisa selalu terpenuhi keinginannya. Beginilah kurang lebih jawaban ayahku, “Gadis itu penyanyi yang hebat. Dia cuma butuh kepercayaan diri. Dan dia bisa mendapat kepercayaan diri itu dari kalung yang dipercayainya ajaib. Begitu juga dengan orang-orang lain, mereka hanya butuh dorongan, rasa percaya, ataupun petunjuk-petunjuk lain.”
…
Sudah berpuluh-puluh tahun sejak kejadian itu. Tuan Kelinci Hitam pun sudah tiada. Sekarang aku meneruskan usaha ayahku yang juga sudah tiada. Usaha apa itu? Toko 1001 jawaban, toko yang melayani siapa pun yang mempunyai 1001 keluhan dan mencari pemecahan masalah. Tanpa kekuatan ajaib apa pun, aku lah yang membantu para pelangganku. Jika ada yang melihat tokoku jangan lupa mampir ya!
…
Nah teman-teman begitulah cerita yang tertulis di surat peninggalan itu. Oya, sekarang ayahku pun mempunyai usaha yang mirip dengan toko 1001 jawaban lho. Ayahku adalah seorang psikolog yang selalu berusaha memecahkan masalah pasiennya. Kalau sudah besar nanti aku juga mau jadi psikolog seperti ayah. Seperti darah itu sudah ada dalam keluarga kami. Lalu kembali membahas mitos mengenai kelinci adalah jelmaan penyihir, kalian sudah tahu jawabannya sendiri kan?
Bagus koook.. menarik dan lucu, gue sukaaa! Terasa magical dan dongeng biarpun kejadiannya di dunia nyata.
Cuman agak bingung aja, jadi selama ini si tuan kelinci hitam itu kalau nemuin pelanggannya berwujud orang atau kelinci yang lagi ngunyah wortel itu?
Hehehe kurang jelas ya….
Iya, yang nemuin pelanggan, si kelinci hitam yg makan wortel itu… Tapi pastinya waktu nemuin pelanggan dia ga makan wortel r lompat2… dia diam r tidur. Jadi si ayahnya di ruang bawah tanah ngomong pake mikropon. Ada speaker di badan si kelinci hitam. (Bayangan gw kayak Conan gitu…).
Harusnya keterangan itu dimasukin kali yah… tapi bingung mau dimasukin di mana.
mau komen…
harusnya gak usah pake baca surat, langsung cerita aja biar langsung masuk ke dunia magic..:D
tapi berarti pekerjaan ayahnya halal dong?? 😦
Tq masukannya…
Btw klo masalah kesimpulan pekerjaannya halal atau gak, itu sih masalah persepsi yah… (mau dibilang halal kan dia tetep nipu… hehehe)